Selain hujan, aku juga benci pada pengakuan. Mengaku menjadi seorang introvert atau ekstrovert, aku tak percaya. Bukankah itu masalah internal yang menilai kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial? Kita dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Tapi tak semuanya bisa menjadi ahli. Disadari atau tidak, selalu ada perbedaan. Selalu ada tingkatan. Sementara manusia, menuntut kesempurnaan.
Aku juga benci dengan sifat manusia yang bisa membaca gerak tubuh. Atau orang bodoh yang tak pandai menutupi ekspresinya. Tapi aku juga membenci mereka yang ahli dalam berbohong. Karena aku hanyalah manusia yang masuk dalam kategori bodoh. Atau sebenarnya aku bisa? Tapi reflek tubuh bodoh ini selalu ingin dimengerti oleh orang lain. Naasnya, tak kan ada yang peduli :))
Komentar
Posting Komentar